Jumat, 26 Desember 2008

Resensi The Dark Knight (yang terlambat)

Mungkin tulisan ini tidak bisa disebut resensi juga, hanya semacam kesan-kesan saya terhadap film The Dark Knight yang dengan telatnya baru saya tonton tadi.

Jadi, adik saya sudah bercerita dari dulu-dulu, saat film ini pertama kali diputar di bioskop-bioskop. Katanya, The Dark Knight adalah film superhero yang paling bagus yang pernah ditontonnya. Hmmh, saya jadi penasaran. Ok, saya mungkin bukan pecinta film, tidak paham betul mengenai film, dan mungkin tidak memiliki selera film yang terlalu bagus (misalnya, saya tidak mengerti kenapa film Chicago bisa menang Oscar). Tapi, saya lumayan penikmat film, dan di tengah waktu luang saya yang sedang lumayan banyak (hehe..), saya menyempatkan menonton film The Dark Knight.



Film ini adalah kelanjutan dari film Batman Begins yang dirilis tahun 2005, dan masih disutradarai oleh Christopher Nolan. Tokoh Batman diperankan oleh Chriatian Bale, sementara tokoh anatagonis Joker diperankan sangat apik oleh Heath Ledger.

Awalnya, saya merasa sedikit (hanya sedikit) agak bosan. Tapi, kemudian ceritanya semakin panas dan panas. Saya, benar-benar terkesan oleh akting Heath Ledger yang luar biasa (sayang beliau sudah almarhum). Saya bisa sangat merasakan betapa 'gila' dan 'pshyco'-nya tokoh The Joker.



Sementara tokoh Batman sendiri, yah... cool, calm, confident. Saya suka Christian Bale, (meski tidak seterkesan pada Daniel Craig di Casino Royale,lho?! Apa hubungannya?!). Dan saya tidak suka Maggie Gyllenhaal yang berperan sebagai Rachel. Hii... kelihatan tua. Harusnya Katie Holmes jangan diganti untuk memerankan Rachel.

Adegan yang paling saya suka dari film ini adalah ketika Joker mengira kapal yang disanderanya akan meledak (padahal tidak), dan Batman berkata (kurang lebih) bahwa orang-orang di dunia ini masih punya hati nurani, tidak seperti dirinya (Joker).

Lebih jelasnya begini, si Joker menyandera dua kapal (berisi ratusan warga) yang disertai peledak, beserta pemicu peledaknya. Joker mengatakan bahwa jika salah satu kapal meledakkan kapal lainnya, sebelum pukul 12, maka kapal lainnya akan selamat. Namun jika tidak ada satupun kapal yang meledakkan kapal lainnya, maka Joker akan meledakkan kedua kapal tersbut. Dan pada kenyataannya, sampai waktu menunjukkan pukul 12, tidak ada satupun kapal yang tega meledakkan kapal lainnya (mereka lebih memilih bersiap mati daripada harus melenyapkan kapal (dan ratusan nyawa) lainnya.

Secara keseluruhan, film ini terkesan sangat humanis, tidak ngotot, dan realistis. Meskipun sayang sekali, saya merasa endingnya sedikit kurang menggigit (tapi saya jadi tahu kenapa filmnya berjudul "The Dark Knight"). Dan saya beri angka 9/10 untuk film The Dark Knight..

Tidak ada komentar: