Rabu, 31 Desember 2008

detik-detik menjelang 2009

Gara-gara mati gaya karena rencana tahun baruan bersama teman-teman semuanya kacau, akhirnya saya menerima tawaran ibu saya untuk menghabiskan acara tahun baru di sebuah hotel di Cirebon. Bukannya sok-sok gaya, ini juga karena ibu saya kenal baik dengan GM dan orang-orang dalam hotel tersebut. Kalau tidak gratis sih, mana mau kami, hehe..

Tapi, sayangnya hanya saya yang mau berangkat. Adik-adik saya lebih memilih menghabiskan acara tahun baru bersama teman-temannya. Akhirnya, saya berangkat bersama ibu, dan seorang lagi yang selanjutnya kita sebut si fulan saja =p (dan tambahan seorang supir)

Kami berangkat lebih awal, jam 5.30 (padahal acaranya baru mulai jam 8). Sampai disana tentu saja kami 'kepagian', padahal saya lapar minta ampun. Kami pun memutuskan untuk mengganjal perut dan makan di sebuah restoran dekat sana (ya ampun, bayangkan, ibarat kata sih, makan dulu sebelum kondangan!!!). Dan benar saja, beres makan kira-kira jam 8.15, begitu kami masuk ke lounge hotel tersebut, kami langsung dipersilakan makan (lagi!). Tapi, teuteup weh.... saya serbu makanannya!!!

Setelah perut kekenyangan, acaranya masih belum dimulai. Saya jadi ngantuk sekali, lebih-lebih karena diiringi lagu bernuansa jazz. Duh, mau tidur saja saya. Tapi, kemudian si MC membuka acaranya. Dan pestanya dimulai...!!!

Huh, saya kira setelah penyanyi jazz-nya pergi diganti oleh penampilan sebuah band yang anggotanya masih muda-muda semua (seumuran saya lah, hehe..), lagunya bisa jadi lebih semangat, up-beat begitu... tapi, si band yang saya lupa namanya itu malah menyanyikan lagu Afgan... Oh My God... Makin ngantuk saya...

Tapi, acara mulai 'meriah', ketika salah seorang tamu undangan maju untuk menyumbangkan (bukan) suara emasnya. Dan tebak lagu yang dinyanyikannya. Itu lho, lagu yang sepertinya semua orang sudah hapal liriknya,

"Kau membuat... Ku Berantakan..."

Iya, berantakan sekali beliau itu menyanyikannya (terutama pas bagian reff). Maap ya, saya bukannya menghijna, suara saya juga tidak bagus, tapi saya 'kan tidak nekat!!!

Tapi, sudahlah...

Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan detik-detik pergantian tahun. Semua tamu memakai topi (tahu kan, topi ulang tahun yang ada rumbai-rumbai silver atau gold), dan meniup terompetnya.

...3...2...1

"HAPPY NEW YEAR!!!"

TEEET TOTETOTEEEEEEEEEEET

Saya lantas bersalaman dengan tamu di table sebelah, dan kami pulang!!!

Haha, sudah begitu saja!

Tahun baruan yang 'garing' ya. Membosankan, tapi lumayanlah, menambah pengalaman, hehe..

Tahun baruan kamu, bagaimana?

ATM Bank "X" di Kuningan

Saya bukan sedang mencaci ya, meskipun ceritanya sedikit agak menyedihkan. Jadi, begini. Setahu saya (dan ini benar), di tempat tinggal saya tercinta (Kabupaten Kuningan) hanya terdapat satu buah ATM Bank X (sebaiknya tidak menyebut merk). Iya, coba bayangkan, sebuah kabupaten dengan jumlah penduduk 1.102.354 (hasil Suseda tahun 2007), hanya memiliki satu buah ATM bank X. Iya, memang masih ada opsi bank yang lainnya, tapi angger wae...

Tidak heran, ATM bank tersebut 'berhasil' membuat antrian bak ular (terutama ketika akhir atau awal bulan). Seperti siang tadi, ketika saya disuruh ibu saya untuk mengambil sejumlah uang di ATM Bank tersebut. Antriannya, ya ampuuun, kalau tidak ingat ini adalah kepentingan ibu saya, sudah saya tinggalkan tempat itu. Tapi, saya kan tidak mau dibilang anak durhaka yang tidak mau membantu ibunya (wekekekek...). Jadi, mengantrilah saya dengan manisnya. Hitung punya hitung, kira-kira ada belasan orang yang mengantri di depan saya. Dan pada menit ke-30 (mungkin lebih), saya akhirnya bisa menunaikan amanat ibu saya untuk mengambil uang.

Ya ampun, mengambil uang di ATM saja harus mengantri lebih dari setengah jam???!!!
Saya jadi sedikit heran pada pihak bank tersebut. Sudah jelas-jelas ada demand yang tinggi dari para nasabahnya, kenapa tidak dibuat ATM tambahan sih?! Heran saya.

Selasa, 30 Desember 2008

Pirates of the Caribbean

Sebenarnya, saya tidak pernah tertarik menonton film trilogi Pirates of The Caribbean. Hoho, ini bukan film yang menceritakan orang-orang berwajah kotak 'kan?! (I mean, Johnny Depp and Orlando Bloom). Yeah, saya memang bukan penggemar Johnny Depp (kita lupakan sejenak Orlando Bloom), meskipun teman kampus saya yang bernama Ida (apa kabar da?), sangat menggila-gilai Johnny Depp, selalu memuja-muji Johnny Depp, saya tetap merasa tidak punya alasan untuk menyukai Depp (meskipun saya akui aktingnya di Charlie and The Chocolate Factory memang memukau). Yayaya, saya tidak suka Johnny Depp yang berwajah kotak itu... (bukan berarti saya tidak menyukai orang-orang berwajah kotak lho...)

Tapi, sekali lagi karena saya sedang punya banyak waktu luang, dan kebetulan film tersebut ada di dalam notebook adik saya, ya sudah saya tonton saja filmnya.



Hmmh... dan ternyata harus saya akui film trilogi POTC memang 'keren'. Imajinasi baik cerita, latar, karakter, tata rias tokoh-tokohnya sangat luar biasa (meskipun cukup eneg dengan tokoh Davy Jones dan awak-awak kapalnya). Dan yang pasti, sekali lagi, akting Johnny Depp sangat sangat bagus. Jujur, saya jatuh hati pada tokoh perompak bernama Jack Sparrow ini (pada Jack Sparrow, bukan Johnny Depp, hehehe...). Tokoh yang tolol sekaligus brilian (hmmh, pusing kan?!).




Secara keseluruhan, film ini memang sangat oke.

So, menurut kamu???

Senin, 29 Desember 2008

Janji-Janji Tinggal Janji

Memang ya, seringkali sesuatu yg direncanakan jauh2 hari, ujung2nya malah batal. Tapi, yg dilakukan dengan spontan, biasanya justru jadi. Itulah yg saya dan teman2 alami ketika kami sudah berencana menghabiskan tahun baru di jakarta dan menginap di rumah yanti (salah seorang anggota Euy yg telah berumah tangga, dan telah bertahun2 yg lalu dijanjikan rumahnya akan kami kunjungi), eh, last minute semuanya malah batal!!!
Awalnya, salah satu dari kami batal ikut (mersa). Tapi, saya dan yg lain (wina dan triana) tetap mau berangkat saja. Eh, tiba2 triana dan saya merasa kurang enak badan. Sebenarnya kami merasa sangat tidak enak pada yanti karena semuanya jadi hanya janji janji tinggal janji, bulan madu tinggal mimpi, hiks.. Tapi, daripada kami tetap berangkat dalam kondisi yg tidak fit, dan disana kami malah hanya merepotkan, kamipun memutuskan untuk membatalkannya saja.

Huhu.. Maapkan kami ya yan..
Kami tahun baruan disini saja, siapa tahu ramai, kan kng sudah punya taman kota, haha..

Jumat, 26 Desember 2008

Resensi The Dark Knight (yang terlambat)

Mungkin tulisan ini tidak bisa disebut resensi juga, hanya semacam kesan-kesan saya terhadap film The Dark Knight yang dengan telatnya baru saya tonton tadi.

Jadi, adik saya sudah bercerita dari dulu-dulu, saat film ini pertama kali diputar di bioskop-bioskop. Katanya, The Dark Knight adalah film superhero yang paling bagus yang pernah ditontonnya. Hmmh, saya jadi penasaran. Ok, saya mungkin bukan pecinta film, tidak paham betul mengenai film, dan mungkin tidak memiliki selera film yang terlalu bagus (misalnya, saya tidak mengerti kenapa film Chicago bisa menang Oscar). Tapi, saya lumayan penikmat film, dan di tengah waktu luang saya yang sedang lumayan banyak (hehe..), saya menyempatkan menonton film The Dark Knight.



Film ini adalah kelanjutan dari film Batman Begins yang dirilis tahun 2005, dan masih disutradarai oleh Christopher Nolan. Tokoh Batman diperankan oleh Chriatian Bale, sementara tokoh anatagonis Joker diperankan sangat apik oleh Heath Ledger.

Awalnya, saya merasa sedikit (hanya sedikit) agak bosan. Tapi, kemudian ceritanya semakin panas dan panas. Saya, benar-benar terkesan oleh akting Heath Ledger yang luar biasa (sayang beliau sudah almarhum). Saya bisa sangat merasakan betapa 'gila' dan 'pshyco'-nya tokoh The Joker.



Sementara tokoh Batman sendiri, yah... cool, calm, confident. Saya suka Christian Bale, (meski tidak seterkesan pada Daniel Craig di Casino Royale,lho?! Apa hubungannya?!). Dan saya tidak suka Maggie Gyllenhaal yang berperan sebagai Rachel. Hii... kelihatan tua. Harusnya Katie Holmes jangan diganti untuk memerankan Rachel.

Adegan yang paling saya suka dari film ini adalah ketika Joker mengira kapal yang disanderanya akan meledak (padahal tidak), dan Batman berkata (kurang lebih) bahwa orang-orang di dunia ini masih punya hati nurani, tidak seperti dirinya (Joker).

Lebih jelasnya begini, si Joker menyandera dua kapal (berisi ratusan warga) yang disertai peledak, beserta pemicu peledaknya. Joker mengatakan bahwa jika salah satu kapal meledakkan kapal lainnya, sebelum pukul 12, maka kapal lainnya akan selamat. Namun jika tidak ada satupun kapal yang meledakkan kapal lainnya, maka Joker akan meledakkan kedua kapal tersbut. Dan pada kenyataannya, sampai waktu menunjukkan pukul 12, tidak ada satupun kapal yang tega meledakkan kapal lainnya (mereka lebih memilih bersiap mati daripada harus melenyapkan kapal (dan ratusan nyawa) lainnya.

Secara keseluruhan, film ini terkesan sangat humanis, tidak ngotot, dan realistis. Meskipun sayang sekali, saya merasa endingnya sedikit kurang menggigit (tapi saya jadi tahu kenapa filmnya berjudul "The Dark Knight"). Dan saya beri angka 9/10 untuk film The Dark Knight..

Selamat Ya You, Guys..!

Hari ini, seharusnya saya menghadiri acara pernikahan teman saya, Abdul (smanda '04). Tapi, berhubung adik saya tengah dirawat di RS, jadinya saya tidak bisa datang (maap ya, Dul). Meskipun begitu, saya ucapkan selamat menempuh hidup baru untuk Abdul dan pasangan..
Di bulan Desember ini, dua teman saya yang lain juga telah melangsungkan pernikahan : Sri Candra (smanda '04) dan Indah Laela (spensa). Juga mantan ketua himpunan mahasiswa planologi ITB : Agung (HMP'01) yg menikah dg Forina (HMP'02).

Untuk semuanya, saya ucapkan SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU, semoga menjadi keluarga yg sakinah, mawadah, warohmah, Amin...

(so, kapan ya giliran saya? Ck..Ck..Ck.. Bingung mode : on)

Rabu, 24 Desember 2008

=(

Saya jengkel sekaliiiiiiii

Selamat Hari Ibu

Meskipun telat, tapi saya ucapkan Selamat Hari Ibu..

Bicara tentang ibu, pasti banyak sekali orang yang menjadikan ibunya sebagai tokoh idola, panutan, inspirator..termasuk saya.

Sekarang,saya ingin sedikit cerita mengenai ibu saya.

Ibu saya lahir di Tasikmalaya, 14 Agustus 1958. Beliau merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Ketika masih sekolah, ibunya ibu saya (nenek saya) meninggal dunia akibat sakit. Kakek saya lalu menikah lagi, dan memiliki dua putra dari istri keduanya. Singkat cerita, ibu saya yg kuliah di IKIP (yg sekarang jadi UPI), mendapat tugas di Kuningan, lantas bertemu bapak saya yg asli Kuningan dan menikah. Ibu dan bapak memiliki 4 anak, kakak saya (Agi,27), saya (mayang,22), adik laki2 saya (gema,19), dan adik perempuan saya (lintang,16). Ibu saya adalah seorang guru matematika, sementara bapak adalah guru PPKn.

Ketika saya duduk di bangku kelas 3 SMP, bapak saya jatuh sakit. Sempat dilarikan ke RSU '45 Kng, RS Ciremai (apa Gn. Jati) di Cirebon, sampai ke RS Advent di bdg. Bapak sempat dioperasi pengangkatan batu ginjal di RS Advent, namun pada akhirnya harus menyerah dan tutup usia, tidak lama setelah dilakukan operasi.

Saya sangat kehilangan bapak, karena seingat saya, waktu bapak masih ada, saya lebih dekat dg almarhum. Tapi, meninggalnya bapak kemudian membuat saya menjadi lebih dekat dg ibu.

Ibu, adalah orang yg super dan kuat. Sebagai single parent, dan harus menghidupi 4 anak, ibu tentu harus memutar otak untuk mencari penghasilan tambahan di luar pekerjaan sebagai guru. Beruntung, sebelumnya bapak dan ibu telah merintis usaha kecil2an. Ibu lantas terus bekerja keras untuk mengembangkan usahanya sepeninggal bapak.

Terus.. Terus.. Bekerja keras.. Tanpa kenal lelah..

Alhamdulillah.. Usaha ibu semakin maju, sampai bisa menyekolahkan dua anaknya sampai lulus menjadi sarjana.. Adik saya juga sekarang sudah mulai kuliah..
Semuanya, adalah buah dari jerih payah ibu saya, hiks..

Aduh, karena mata saya keburu berkaca2, saya cukupkan cerita tentang ibu saya.

Sekali lagi,
SELAMAT HARI IBU..

Selasa, 23 Desember 2008

Nostalgila Jaman SMP

Tadi pagi, saya ada urusan ke SMP 1 Kuningan, almamater saya tercinta. Wah, cukup takjub dengan banyak perubahan disana. SMP saya jadi tambah bagus saja, tambah indah, tambah hijau, tambah keren, gimana sih?! (hehe, bangga sekali saya, namanya juga sekolah sendiri, hehe)

Begitu datang, saya 'disambut' oleh guru sejarah saya.
"Ih, bapak ini makin tua makin ganteng saja", kata saya dalam hati.
"Hmmh, nampaknya pengaruh baju juga. Soalnya si bapak pakai jas, meuni gaya euy"

Setelah basa basi dikit, saya kemudian bertanya (yang tidak penting), "Pak kok gaya pisan, pakai jas"
"Iya, kan sekarang SMP 1 sudah jadi sekolah bertaraf internasional", jawab si bapak.
"Oh gitu ya Pak", timpal saya, sambil masih bertanya-tanya, Jas <--> Sekolah Bertaraf Internasional, hmmh... apa hubungannya ya?!

-eh,judul postingan saya dan isinya juga nampak tidak nyambung-

tentang sayur bayam

Tadi pagi, ibu saya membeli banyak sekali sayur bayam.
Masa mau dimasak semua?, tanya saya dalam hati.
Kan sayur bayam tidak bisa dipanaskan, jadi sekali masak kalau bisa sih langsung habis, begitu.

Iya, sayur bayam itu tidak bisa dipanaskan. Saya jadi ingat kalau saya baru mengetahui hal ini baru sekitar empat tahun yang lalu (Ya ampun, kemana saja saya?!)

Ini juga saya tahu dari pembantu saya di Bandung.
"Soalnya mengandung zat besi neng", begitu katanya.



Hmmh, apa benar itu alasannya mengapa sayur bayam tidak boleh dipanaskan?

setelah browsing di google, saya tahu kalau ini alasannya :
Karena proses pemanasan berulang dikhawatirkan akan memacu terbentuknya senyawa BERACUN dalam saluran pencernaan yang dapat mengganggu sistem pengangkutan oksigen dalam darah.
Karenanya masak sayur bayam sebaiknya dalam porsi secukupnya saja dan tidak berlebihan. (catatandidapur.blogspot.com)

Dalam sumber lainnya (resep-balita.blogspot.com)
Bayam mengandung zat besi yang berupa Fe2+ (ferro). Kalau dia terlalu lama kontak dengan O2 (oksigen dari udara), Fe2+ akan teroksidasi menjadi Fe3+ (ferri). Meski sama-sama zat besi, yang berguna bagi kita adalah ferro. Sedangkan ferri bersifat toxid pada bayam. Jadi, kalau bayam dipanasi, akan berlaku oksidasi tersebut.

Tapi, jangan jadi takut masak sayur bayam, karena dalam unstoppablevision.wordpress.com, disebutkan bahwa : "Bayam, sebetulnya juga sayur hijau lainnya, kalau dipanaskan terlalu lama hingga layu, memang bisa membentuk oksalat yang memicu terjadinya batu ginjal. Jadi walaupun baru sekali dimasak, kalau dimasak sampai layu dan kecoklatan, bayam memang jadi tidak baik lagi bagi kesehatan. Waktu memasak resep sayur bening bayam untuk dua kali makan, sebaiknya resep kuahnya dibagi dua bagian. Hingga yang dipanaskan hanya kuahnya saja"

Begitu..

Minggu, 21 Desember 2008

Hmmmh...

Ketika saya tengah 'mengobrak-abrik' komputer saya, tidak sengaja menemukan beberapa gambar yang sekilas nampak lucu, tapi juga memiliki pesan moral.

Seperti ini gambar-gambarnya :

Ada lagi,

Dan lagi,


Hmmmh..."Life's too short for the wrong job",
menurut kamu???

Sabtu, 20 Desember 2008

Maapkan Saya

Maapkan saya, jika rasa butuh saya akan seorang pendengar dan teman berbagi, dianggap terlalu serakah

Maapkan saya, jika permintaan akan waktu dan pengertian, dianggap terlalu serakah

Maapkan saya, jika saya masih bisa merasa kesepian, di tengah riang tawa saya

Maapkan saya, karena saya hanya manusia biasa

Jumat, 19 Desember 2008

keponakan-keponakan baru EUY

Kemarin, saya dan teman-teman EUY lainnya (EUY adalah nama geng saya sejak SMP sampai sekarang, cerita lengkapnya mengenai EUY akan saya ceritakan lain kali) mengunjungi Icha (Annisa) yang baru saja melahirkan anak pertamanya yang bernama Khaysa Shafira Azzahra. Duh... bayinya mungil sekali... dan yang pasti, Icha sekali!!! ^_^

Selamat ya untuk Bu Icha atas kelahiran Khaysa, semoga kelak baby-nya menjadi anak yang sholehah, cantik, dan pintar seperti Tante Mayang, hahahha...

Dan, untuk teman EUY lainnya yang baru-baru saja melangsungkan pernikahan diam-diam (sok seleb pisan ih!), dan kini tengah mengandung anak pertama, semoga kehamilannya dilancarkan, dan nanti kalau baby-nya sudah benar-benar nongol, jangan diam-diam lagi ya Bu...!!!

Sekali lagi, selamat kepada para Ibu-ibu EUY... Doakan saya bisa menyusul kalian di saat yang benar-benar tepat, hehe... (meskipun rasanya saat ini saya sudah merasa sangat jauh tertinggal, hiks...)

Rabu, 17 Desember 2008

cizkeik oh cizkeik

akhirnya... setelah sekian lama (tidak tahu persisnya berapa lama, pokoknya lama sekali) saya tidak makan cizkeik, hari ini saya bisa makan cizkeik!!!
cizkeiknya, oleh-oleh ibu saya dari cirebon (dari salah satu hotel di cirebon yang menempel dengan mall, hehe). Yang pasti, dari bentuknya saja sudah cantik sekali. Berbentuk jajar genjang, di atasnya ada buah peach dan strawberry... Uh... lucu sekali... (sayang tidak saya foto ^,^). Untung rasanya juga tidak mengecewakan (meskipun ciz-nya tidak terlalu terasa), mungkin karena sudah 'memginap' di kulkas semalam juga ya, jadi begitu digigit tidak langsung lumer, huhuhu...
Tapi, saya senang karena hari ini saya makan cizkeik, hehe...

-sayayangsedangtidakpentingsekalisepertibiasanya-

keliling mencari Elpiji

Hari ini, saya menemani saudara sekaligus asisten ibu saya untuk mencari gas Elpiji. Karena usaha ibu saya sangat bergantung kepada gas, dan bisa dibilang bisa lumpuh jika tidak ada gas, maka mau tidak mau, mampu tidak mampu kami harus mendapatkan gas!

Tapi eh tapi... ternyata gas Elpiji langka teman-teman!!! Bukan cuma berita di tv-tv saja gas elpiji langka, di kabupaten saya tercinta juga mengalami kelangkaan!!!
Kami mencari ke veteran, sukamulya, cigugur, siliwangi, winduhaji, kedungarum semuanya NIHIL
Beruntung, kami masih mendapat jatah 2 tabung dari sebuah agen Elipiji di Cirendang, (padahal kami masih butuh 2 lagi). Sisanya, nampak harus memakai tabung gas yang kecil-kecil... kalau tidak ada juga? hohoho... masih ada kayu bakar bukan? (kamana atuh kayu bakar?)

wisata kuliner

sekarang, saya ingin bercerita sedikit mengenai pengalaman wisata kuliner saya selama di Kota Bandung.

1. Cafe Bali, Jln. Riau (Sebelum Bawean/Prima Rasa)
Suasana/tempat : sangat etnik Bali, sesuai lah dengan namanya. Kursi-kursinya mostly menggunakan bahan kayu, dan tersedia juga lesehan untuk suasana yang lebih private.
Rasa : menurut saya rasanya bisa dibilang enak. Disini, saya pernah mencoba Nasi Campur Bali, Sop Buntut Goreng, Nasi Goreng, dan makanan Jepang (saya lupa apa). Kalau dari minuman, yah.. standar lah ya... yang unik sih nama-namanya yang khas Bali. Karena dari anmanya saja "Cafe Bali", saya menyarankan Anda untuk menikmati makanan dan minuman khas Bali-nya.
Harga : secara keseluruhan, menurut saya harganya sangat reasonable!

2. Cafe Resto Sierra, Jl. Bukit Pakar Timur No. 33, Bandung


Suasana/tempat : Di Sierra, kita bisa menikmati makanan yang disuguhkan dengan bergaya, a la dinner formal, santai di sofa, bahkan kursi dan meja aluminium (aluminium apa buka sih?). Yang pasti, pemandangannya keren lah!!! APalagi kalau mulai senja ke malam, wuih! bagus...
Rasa : Hmmh... Di sini, saya pernah mencicipi spaghetti, japanese food, omelet, salad... dan entah mengapa menurut saya rasanya sangat biasa kalau tidak mau dibilang tidak enak, heuheu... Maap ya! Tapi, Green Bullet Juice-nya dahsyat!!! Nendang pisan!

Range Harga : 50.000 Until 200.000. Menurut saya, harga untuk makanannya bisa dibilang mahal, tapi standar untuk minumannya.

3. Gampoeng Aceh, Ir. H. Juanda No. 151A
Kalo kesini sih, gara-gara teman dekat saya (Uul) berasal dari Aceh. Jadilah saya dan teman-teman segeng lumayan sering (tidak sering juga sih...hehe) ke Gam[oeng Aceh, terutama yang di Dago.
Suasana/tempat : seperti tempat makan/kantin2 biasa sih. Jadi memang bukan menjual tempat.
Rasa : dibanding makanan-makanan Aceh di tempat lain, makanan di Gampeong Aceh menurut saya paling enak, terutama mie rebusnya. Sayang, porsinya sedikit sekali ^_^. Roti Cane-nya juga mantap lho
Harga : untuk porsi yang sedikit menurut saya lumayan mahal, tapi masih terjangkau sih

4. Cafe Halaman, Jl. Tamansari no. 92 Bandung
Rasa : mampir ke sini, saat sedang lapar...sekali (waktu itu saya pulang malam bareng Angie selepas mengikuti studio di kampus). Lalu, saya memesan nasi pepes (apa nasi bakar ya?), yang pasti sih lumayan enak...(apa karena lapar? hehe). Kalau Angie, dia memilih soto (kalau tidak salah, yang pasti berkuah gitu...). Rasanya? tanya dia saja ya, saya lupa, hehe
Suasana/tempat : lumayan cozy dengan bangku-bangku dari kayu dan dikelilingi oleh tanaman-tanaman.
Harga : Bisa dibilang mahal, huhu

5. Warung Lela,


Suasana/tempat : bisa dilihat dari gambar, suasananya adem sekali. bergaya rumah kuno gitu. Dan kalau beruntung bisa duduk di pinggir, kita bisa melihat pemandangan yang baguuus sekali
Rasa : menu disini kebanyakan aneka mie dan bakso, yang menurut saya, rasanya biasa saja ^,^ tapi, saya sempat mencicipi cakenya, wuih... wenak tuh! sayang ukurannya kecil sekali (sebenarnya wajar sih, wong harganya cuma 6.000 aja)
Harga : terjangkau, hehe


6. Rumah Nenek,


Suasana/tempat : lagi-lagi bergaya rumah tua, lumayan enak untuk duduk lama-lama
Rasa : nasi Goreng khas Rumah Neneknya enak! Saya juga sempat memesan teh rasa stroberi, beda! uniknya lagi, tehnya disajikan beserta poci-pocinya, dan gulanya dipisah. Jadi, kita bisa menakar sendiri gulanya.
Harga : sama seperti Cafe Bali, reasonable kok

7. Bumbu Desa,


Suasana/tempat : sepertinya cocok untuk acara makan-makan keluarga dengan meja yang yang cukup besar dengan kursi dengan sandaran cukup tinggi.
Rasa : makanan yang disajikan adalah makanan khas Sunda yang menurut saya ya, lumayan lah (makanan Sunda, gimana sih)
Harga : untuk ukuran makanan Sunda yang mostly merupakan sayur dan tumisan, harganya mahal euy

8. Sapu Lidi


Suasana/tempat : seperti resto kebanyakan, bergaya rumah kuno dengan kursi dan kayu dari kayu, agak remang-remang begitu
Rasa : nasi gorengnya sih enak, tapi bakmie nya kurang sedap
Harga : Hmmh... middle lah, mahal tapi masih terjangkau (bingung kan?)

9, atmosphere, Jl. Lengkong
Suasana/tempat : wuih..... tempatnya baguuuuuuuuuuuus sekali, ada yang cocok untuk dinner, pertemuan, dan bale-bale. Pokoknya kalau dari tempat sih, keren pisan lah!
Rasa : saya hanya pernah mencicipi keik dan minumannya... saya lupa sih apa tepatnya, tapi menurut saya, sayang sekali, rasanya pas-pasan ^ ^
Harga : Mahal, hehee

10. Raja Melayu


Suasana/tempat : mirip seperti bumbu desa mungkin ya
Rasa : karena saya bukan melayu, dan tidak tahu seperti apa seharusnya masakan melayu, menurt saya sih rasanya ya enak-enak saja. Tapi menurut teman-teman saya yang orang melayu, rasanya masih kurang melayu (benar tidak, Gie, Ul??)
Harga : mungkin karena makanannya rada aneh dan bahan bakunya rada jarang, harganya jadi agak mahal

11. De cost


Suasana/tempat : ternyata tempatnya luas ya, dan lumayan homy
Rasa : maap, karena saya bukan pecinta seafood, dan pada saat saya kesana, entah saya sedang sial, atau makanannya memang begitu, nasi goreng seafood yang saya pesan sudah dinign dan agak keras, huhu... mengecewakan
Harga : untuk ukuran seafood, mungkin memang sesuai motonya, mutu binta lima, harga kaki lima (bener gak sih?!)

12. MU


Suasana/tempat : sangat MU sekali! dicat merah hitam, terdapat bar kecil, dan ditempeli poster-poster pemain MU dimana2, sangat terasa lah MU-nya
Rasa : wah, saya lumayan kaget karena ternyata makanannya enaaak!!! saat itu saya memesan sop iga bakar (apa sop buntut bakar ya?) pokoknya gitu-gitu deh
Harga : mungkin kalau tidak sedang ada promo lunch, saya tidak akan 'nekat' makan disana mengingat harganya yang cukup mahal

13. Newspaper


Suasana/tempat : disini, kita bisa melihat langsung si koki membuat pizza plus tungku-tungkunya yang besar. Yang unik lagi, menunya disajikan dalam bentuk 'koran'!! hehe
Rasa : Hmmh, nsai goreang nanasnya enak lho, dan yang membuat tambah unik, nasinya benar-benar disajikan dalam buah nanas!! dan teh Thailand-nya mantap
Harga : sebenarnya agak mahal, tapi sesuai lah dengan keunikan yang ditawarkan

Waduh-waduh, untuk sementara, saya cerita cukup sampai disini, lain kali saya cerita tempat-tempat lainnya seperti Prefere, Potluck, Gianni's, Cabe Rawit, dll.

Semoga bermanfaat

Sabtu, 13 Desember 2008

Membusuk..

Dari jam setengah 10, sampai jam 5 sore, saya bantu2 ibu saya. Fiuh! Lumayan menguras tenaga juga. Jadi ingin santai.. Tadinya mau ke tempat rony, tapi uuugh! Hujan besar sekali.. Tak jadi ke tempat rony. Rony sendiri katanya ada di tempat saudaranya yg besok menikah, ya sudah. Saturday nite, membusuk saja di rumah =(

Jumat, 12 Desember 2008

Dosa Besar

Dalam sebuah blog yg pernah saya baca, (saya lupa punya siapa, yg pasti anak ITB juga), ada kalimat yg cukup membuat saya tercenung yg persisnya saya lupa (juga), tapi kurang lebih intinya begini : "saya sangat beruntung bisa masuk ITB, dan menyingkirkan ribuan saingan lainnya. Maka dosa besar bagi saya jika kelak saya lulus, saya masih meminta pekerjaan pada orang lain"

Oww..Cukup menohok hati saya jadinya

Ternyata, Mersa mengingatkan bahwa pernyataan yang lebih tepat adalah : "Saya berdosa karena telah menyingkirkan ribuan orang untuk bisa masuk ke ITB, Maka dosa besar bagi saya jika kelak saya lulus, saya masih meminta pekerjaan pada orang lain"... Hmmh, ya kurang lebih begitu.

Eh, ternyata saya dapat juga pernyataan yang sebenarnya...(halah)
Jadi, aslinya bunyinya begini karawan :
"Semua yang berhasil masuk ITB ini berdosa, atas mengalahkan ribuan orang lainnya. Dosa itu bisa dikurangi dengan cara berhasil menciptakan lapangan kerja setelah lulus dari ITB, tapi justru dosanya berlipat ganda jika lulus dari ITB tetap masih cari kerja ke orang lain"

Kusmayanto Kardiman - State Minister for Research and Technology

NB : Kusmayanto Kadimanpernah menjabat sebagai rektor ITB 2001-2004

Kamis, 11 Desember 2008

Saya Rindu

Kapan ya terakhir saya ke bandung? Oiya, waktu melegalisir ijazah, kira2 sebulan yg lalu. Tapi, itu juga cuma sebentar, sekitar 4 harian. Sekarang, saya sudah rindu Bandung lagi. Bagi saya, Bdg sudah seperti kampung halaman kedua, setelah Kng tentu saja.

Saya rindu teman2 geng kampus saya (uul,angie,edi,rian,tiha,rinceu)
Saya rindu kamar saya yg meskipun paling besar diantara kamar2 lainnya di rumah, tapi nampak paling sempit akibat terlalu banyak barang
Saya rindu makan di Kantin Gelap Nyawang (terutama I Fu Mie dan Soto Padangnya)
Saya rindu risoles kentang Bang Ed Kantin Arsi (wenak!)
Saya rindu ngobrol berjam2 bareng uul di, dimana ya, itu lho gedung 8 tingkat depan perpus pusat, kok mendadak saya lupa namanya
Saya rindu mengerjakan tugas di FC BIP bareng Uul, Angie, Tiha (tugas hanya alibi meeen!)
Saya rindu shopping muter2 Bdg bareng Angie (mulai dari Cimol sampai PVJ)
Saya rindu dosen-dosen saya (bohong pisan cing!)
Saya rindu nonton basket, dan berteriak mendukung tim manapun yg ada cowok gantengnya
Saya rindu naek angkot St.Hall-Sarijadi dan Caheum-Ledeng
Saya rindu jalan2 sendiri di IP
Saya rindu selasar Plano
Saya rindu wisata kuliner di Bdg
Saya rindu ke madtari bareng teman2 se geng (biarpun kejunya yg setinggi Monas bikin eneg!)
Saya rindu Lumpia Basah Bakri (bapak kribo) depan kampus bareng teman se geng (kami memberi istilah ML=Makan Lumpia)
Saya Rindu Bandung..

Abdi Sono Bandung,hiks..

Rabu, 10 Desember 2008

Korea+Jepang=Perfect!

Tiba-tiba, ingin membahas mengenai salah satu film yg paling saya suka, judulnya Friends (ini bukan serial Amrik, tapi film buatan Jepang dan Korea). Pemainnya juga aktor dan aktris yg saya suka : Won Bin (korea) dan Omaygat saya lupa namanya! (ngakunya suka, tapi lupa).

Eniwei, ceritanya sih ya sudah bisa ditebak, drama romantis. Tapi, entah kenapa, saya sukaaa sekaliii filmnya (mungkin karena saya memang orang nya mellow). Berkali-kali nonton, tetap tidak bosan, dan ehm, selalu menangis (heueu).

Tersebutlah (alah, naon si) seorang lelaki Korea bernama Ji Hoon dan gadis Jepang bernama Tomoko. Mereka dipertemukan dengan cara tidak biasa, dimana Tomoko salah mengira Ji Hoon sebagai penjambret tasnya. Selanjutnya bla bla bla. Intinya, ayah Ji Hoon tidak setuju putranya memiliki kekasih orang Jepang. Kenapa? Karena ayahnya masih menyimpan sakit hati terhadap Jepang yg sempat menjadi musuh bangsa Korea dalam peperangan. Ya, ceritanya nampak standar. Tapi, Korea dan Jepang mampu sekali dalam menyampaikan cerita biasa, menjadi tidak biasa.

Adegan paling melting buat saya, adalah ketika Tomoko susah payah datang ke Korea sementara disana Ji Hoon sedang mengikuti wamil (wajib militer). Awalnya, si komandan wamil tidak mengizinkan Tomoko untuk menemui Ji Hoon. Tapi, melihat Tomoko yg terus menunggu di depan gerbang, si komandan luluh juga dan akhirnya mengizinkan Ji Hoon bertemu Tomoko. Pertemuan itu berlangsung kaku karena sebelumnya mereka sedang bermasalah. Jadi, mereka hanya saling menatap, tidak bicara banyak, dan kemudian Ji Hoon meminta Tomoko menjabat tangannya sebagai salam perpisahan. Disini, saya sedih, tapi maap kalau saya tidak bisa menceritakan ulang adegannya dengan baik.

Sebenarnya banyak hal-hal menarik, lucu, dan berkesan dalam film ini. Tapi, lebih baik tonton sendiri saja filmnya ya! Lalu beritahu saya pendapat kamu bagaimana ^_^

fyi, film ini dibuat dalam rangka memperingati World Cup Korea-Jepang lalu, dan disutradai oleh 2 orang, satu dari Korea, satu dari Jepang.

Snut snuuut

Duh, kepala saya tiba2 nyut-nyutan.. Sepertinya tertular ibu saya yg sedang senewen.. Fiuh!

Bismillah

Bismillah,

Blog ini sebenarnya baru yg sudah usang (maksudnya?)
Intinya, semoga blog ini bisa bermanfaat, minimal untuk saya pribadi, syukur2 untuk orang banyak =)

Blog ini sendiri terbentuk dengan alasan :
1. Kangen Menulis
waktu SMP dan SMA, saya lumayan produktif menulis (meskipun tulisan saya tidak terlalu bagus,he..). Sayangnya, dulu belum jamannya komputer, jadi saya hanya bisa menulis di buku dan tidak punya softcopy nya. Sementara buku2 itu, sudah raib entah kemana. Masuk kuliah, sudah semakin jarang menulis. Hasrat menulis rasanya semakin kendor saja. Semua tulisan saya kebanyakan menggantung tanpa ending alias tidak selesai. Sekarang, tiba2 saya merasa jari2 saya gatal untuk menari dan menghasilkan tulisan (duileee!). Jadilah saya membuat blog ini.
2. Saya Butuh 'Tong Sampah'
Saya adalah tipe orang yg extrovert, suka cerita, karena itu melegakan buat saya. Tapi, sejak lulus kuliah, komunikasi saya dan teman2 dekat kontan jadi jauh berkurang. Padahal, saya masih butuh 'tong sampah'.. Jadi, blog ini adalah 'tong sampah' saya.. Huhu, senangnya ^_^