Saya bukan sedang mencaci ya, meskipun ceritanya sedikit agak menyedihkan. Jadi, begini. Setahu saya (dan ini benar), di tempat tinggal saya tercinta (Kabupaten Kuningan) hanya terdapat satu buah ATM Bank X (sebaiknya tidak menyebut merk). Iya, coba bayangkan, sebuah kabupaten dengan jumlah penduduk 1.102.354 (hasil Suseda tahun 2007), hanya memiliki satu buah ATM bank X. Iya, memang masih ada opsi bank yang lainnya, tapi angger wae...
Tidak heran, ATM bank tersebut 'berhasil' membuat antrian bak ular (terutama ketika akhir atau awal bulan). Seperti siang tadi, ketika saya disuruh ibu saya untuk mengambil sejumlah uang di ATM Bank tersebut. Antriannya, ya ampuuun, kalau tidak ingat ini adalah kepentingan ibu saya, sudah saya tinggalkan tempat itu. Tapi, saya kan tidak mau dibilang anak durhaka yang tidak mau membantu ibunya (wekekekek...). Jadi, mengantrilah saya dengan manisnya. Hitung punya hitung, kira-kira ada belasan orang yang mengantri di depan saya. Dan pada menit ke-30 (mungkin lebih), saya akhirnya bisa menunaikan amanat ibu saya untuk mengambil uang.
Ya ampun, mengambil uang di ATM saja harus mengantri lebih dari setengah jam???!!!
Saya jadi sedikit heran pada pihak bank tersebut. Sudah jelas-jelas ada demand yang tinggi dari para nasabahnya, kenapa tidak dibuat ATM tambahan sih?! Heran saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar