Selasa, 30 November 2010

Senin, 29 November 2010

The Kiosk

The Kiosk ini adalah sebuah tempat makan sejenis pujasera. Saya sendiri mampir ke The Kiosk cabang jalan Dago, yang nyatu sama Hanamasa dan Pizza Hut, persis depan Dago Plaza. Kalau jam makan siang kesana, wadooooh... penuhnya minta ampun!! Maklum, makanan yg ditawarkan sangat variatif, mulai bakso, soto, gado-gado, tahu gejrot, ada semuaaa... Kebanyakan sih, makanan nusantara yah. Pas kesana, saya pilih makan bakso malang Cipaganti. kenapa? karena lumayan terkenal, dan saya belum pernah nyoba.
Bakso Malang Cipaganti (13K)
Bakmi Jawa Goreng (harga lupa)
@ The Kiosk

Well, rasa Bakso Malang Cipaganti nya, lumayan juga.. berhubung saya bukan penggemar Bakso Malang, jadi menurut saya, rasanya sudah oke. Hehhe.. Kalau Bakmi Yogyanya, agak kepedesan, jadi kurang enak. Dan minumnya (tidak saya foto), saya pesan Thai Tea, karena saya memang penggemar Thai Tea, dan rasanya? lumayan juga, meskipun agak kebanyakan susu dan terlalu manis, dan masih enakkan Thai Tea-nya Hanamasa *yaeyalaaah*, tapi dengan harga Rp 8.000,- oke lah menurut saya.

Kapan-kapan, boleh tuh mampir ke The Kiosk. Selain di Dago, ada juga di Setiabudi. Selamat makaaaan!!! :D


Dakken

Dakken, lokasinya persis sebelah Cascade (sebelah Heritage, Jl Riau, Bandung). Kalau dari luar, tidak seperti cafe, atau restoran sih. Seperti bangunan tua. Penasaran ingin kesana, karena denger-denger sih, pemiliknya ini adalah anak dari dosen ku waktu kuliah.

Well, setelah masuk, dalemnya gede banget. Homey dan klasik. Terdapat beberapa ruangan private untuk makan, dimana satu meja makan, khusus disediaka satu ruangan. Kalau tidak ingin terlihat terlalu formal, bisa meluncur sedikit ke belakang. Lebih asri, ada tamannya.

@ Dakken, Jl Riau, Bandung
Angie, dengan sisa-sisa perjuangan kami
Mexican Fried Rice (23K)
Hot Lemon Tea (10K)

Waktu saya dan Angie kesana, saya pesan Mexican Fried Rice dan minumnya Lemon Tea hangat. Kenapa nasi goreng? karena saya lagi laper berat. Kenapa pilih Mexican? karena saya belum pernah nyoba. Mexican Fried Rice ini adalah nasi goreng yang tanpa kecap, jadi warnanya hanya putih pucat saja, dicampur dengan paprika, daging slice (mirip daging yang digunakan untuk teriyaki/lada hitam), dan ditaburi potongan-potongan tortila goreng. Setelah dicoba, hm... makanan Meksiko ini emang khas agak pedas yah. Nggak pedas sih sebenernya, tapi apa yah, menyengat dari paprikanya itu. Dagingnya empuuuk banget, dan tortilanya, mirip pangsit lah. Sementara lemon tea-nya, penyajiannya sama seperti teh di Rumah Nenek, dimana kita diberi satu poci dengan gelas terpisah, dan bisa menakar sendiri gulanya. Untuk satu poci, bisa dibuat sampai kira-kira 4 gelas lho, jadi sangat sangat "berani" dengan harganya yang hanyaRp 10.000,- saja

Secara keseluruhan, dari segi harga, sangat variatif, mau yang menengah atau yg mahal, tersedia disini, tergantung mau makan apa. Kalau boleh saya bilang sih, Dakken ini recommended juga! Jadi, setelah belanja-belanjai menyusuri FO-FO sekitarnya, bisa lah mampir di Dakken :)

Nasi Bakar Cimandiri

Kelaparan, tak sengaja lewat jalan Cimandiri, mampirlah di Nasi Bakar Cimandiri.
Nasi Bakar Cimandiri (Rp 12.000)

Harganya memang murah, sesuai lah dengan porsinya.. Rasanya, not too bad, walaupun sedikit terlalu gurih pecin yah nasi bakarnya, tapi masih oke lah. Dari segi harga, makanan-makanan disini memang bisa dibilang lumayan murah, so, silakan mencobaaa :))

what I wore #1

Hari Jajan Sedunia

How Can I Not Love Bandung, coba?? Surga makanan enyaaak :D
Seperti minggu kemarin di Bandung, pastinya tidak melewatkan jajanan-jajanan lezat disana :

1. Lumpia Basah
Pertama kali nyobain lumpia basah, ya waktu kuliah di Bandung. Dan menurut saya, lumpia basah paling enak itu yang ada di depan kampus saya, ITB. Tapi, jangan salah, yang nongkrongnya di gerbang depan yah, bukan gerbang belakang. Pokoknya bapak yang jualannya rambutnya "curly", panggilan saya dan teman2 sih, Bakri (bapak kribo), hihihihi... Lumpianya, seudaaaapp :)

2. Toko Coklat
Adanya di jalan Cimanuk, masih baru, andalannya adalah chocolate cake, dan ternyata... emang enaaakkk, nyoklat beungeuuuttt :p. Satu slice chocolate cake dihargai Rp 15.000. Selain chocolate cake, tersedia juga fla cake, tiramisu, black forest, cheese cake.. harganya masih affordable kalo menurut saya. Oya, di Toko Coklat juga tersedia main course seperti Spaghetti Bolognaise. Saya belum pernah nyoba, dan harga-harga makanannya mahal. For Chocoholic, it's a must!
Suasana Toko Coklat dari luar

Suasana indoor Toko Coklat

3. Haagen Dazs
Selalu penasaran sama es krim Haagen Dazs, dan setelah nyoba, ampun deh! Mantaaaappp!!! Saya nyoba yang rasa cookies & cream, satu scoop harganya Rp 32.000,- Mahal siiiiih, tapi ada harga ada rasa yaaahhh... Cookies & cream ini biasa sih, es krim vanila dicampur dengan cookies mirip oreo. Kayaknya sih emang oreo, tapi kok ya rasanya beda, oreonya lebih enakkkk *lebay deh*.. Lain kali, pengen nyoba yang rasa green teaaaa!

4. Warung Talaga
Ini sih, udah pernah saya review sebelumnya. Kesana, pastinya makan Tahu Bodo dan kali kemarin, saya minum sekoteng. Duh, saya lagi ngidam banget sekoteng waktu itu. Semangkuk kecil sekoteng dihargai Rp 8.500 disana (biasanya semangkuk gede cuma Rp 3.000 perak yah :p), Gapapalah, sekali2 ini. Rasanya? hmm, kurang mantap kalo saya bilang. Terlalu susu, rasa jahenya kurang, jadi kurang "anget".

5. Auntie Anne's Pretzel
Selalu penasaran juga sama cemilan berjudul "pretzel". Kemarin, nyobain pretzel rasa cinnamon sugar... Dan lagi-lagi, rasanya enak beungeuuut... masih anget, mpuk... aduh, mau lagiiii T_T Harga satu buah pretzel Rp 10.000,- So recommended!