Saya gamang. Apakah benar ini keputusan yg tepat? Sadarkah saya,ketika kehilangannya,saya juga kehilangan seorang sahabat? Iya,dia adalah tempat saya berbagi semua cerita. Semua. Ada banyak hal,yg hanya padanya saya bicara. Begitupun sebaliknya. Saya,bisa minta tolong apa saja padanya. Bukan berarti saya menjadikannya "kacung", tapi justru karena hanya dia yg bisa saya andalkan. Dia, menerima kekurangan saya, dg lapang, meski terkadang sebal. Tapi cuma dia, orang di luar keluarga yg begitu setianya menemani hari2 saya.
Dan ketika saya, memutuskan untuk "tidak berkompromi" terhadap apa yg telah kami sepakati, saya kehilangan semuanya. Awalnya nampak mudah, namun ternyata sangat berat, baginya, dan tentu bagi saya sendiri. Saya,berharap semuanya akan baik2 saja, meskipun "status" kami berubah. Dia, berpikir sebaliknya. Dia ingin pergi sjauh2nya dari saya, secara fisik maupun batin. Saya takluk. Saya tidak bisa menawar, karena sayalah yg memulai (kasarnya) meninggalkan dia. Tapi kenapa pada akhirnya justru saya yg merasa ditinggalkan?
Tuhan, jaga dia untukku, untuk keluarganya, terutama untuk dirinya sendiri.. Dimana pun dia berada..
-saya,yg akan selalu berdoa untuknya-
1 komentar:
saha??ronceu??kalian putus???
Posting Komentar