Sejak dulu, yogurt dikenal berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menghaluskan kulit, menyehatkan pencernaan, dan mencegah kanker. Kalau ditilik dari sejarahnya, yogurt merupakan salah satu produk hasil fermentasi susu yang berusia cukup tua, sekaligus menjadi minuman tradisional wilayah Balkan dan Timur Tengah. Kata "yogurt" sendiri berasal dari bahasa Turki, yaitu "jugurt" yang berarti susu asam. Meski sudah dikenal bangsa-bangsa dunia, sebagian orang masih banyak yang tidak menyukai yogurt, dengan alasan rasanya yang tidak terlalu enak (asam, red). Padahal, yogurt terkenal sebagai salah satu makanan tersehat di dunia.
Kini, yogurt mulai ‘naik daun’ dan diidamkan banyak orang di tanah air. Mulai dari anak-anak, remaja, oom-tante, sampai oma-opa rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan semangkuk yogurt dengan aneka topping. Mmmm…kira-kira siapa ya, yang bikin mereka jadi tergila-gila sama yogurt? Yup, inilah tiga ‘yogurt boutique’ fenomenal yang berhasil merubah image yogurt menjadi makanan yang wajib untuk disantap:
Red Mango
Inilah perusahaan yogurt terbesar di dunia yang berhasil mempopulerkan inovasi baru dalam dunia kuliner yogurt, yaitu ‘nonfat frozen yogurt’. Red Mango didirikan oleh pria lulusan UC Berkeley's Haas School of Business bernama Daniel J. Kim (President & CEO serta co-owner) sejak tahun 2002 di Korea Selatan.
Awalnya, Red Mango cuma menawarkan yogurt Original dan Green Tea. Kemudian munculah ide brilian dengan meramu US Premium frozen yogurt unik dengan taburan aneka toping, seperti potongan buah-buahan, kacang almond, chocolate chips, dan lainnya. Yang paling terkenal adalah Pomegranate flavour dan Tangomonium flavour.
Rasa asam yang indentik pada yogurt ‘disulap’ Red Mango menjadi sebuah kudapan nan menggugah. Aroma kecutnya pun hanya membelai tipis di penciuman. Banyak yang bilang rasa masam Red Mango masih cukup ‘sopan’ bagi orang yang tak tahan rasa asam di lidah. Asamnya yogurt justru berdamai sempurna dengan belaian rasa manis yang ringan, segar, dan creamy.
Berkat resep ajaibnya, kini Red Mango telah beroperasi di 7 negara dengan lebih dari 200 gerai yogurt: Korea, Amerika Serikat, Pilipina, Singapura, Thailand, Afrika Selatan, dan yang paling baru adalah di Indonesia. Red Mango juga dianugrahi “Best Frozen Yogurt” oleh berbagai media di USA. Wouw, fantastis!
Sour Sally Frozen Yogurt
Inilah pelaku utama yang membuat Jakarta jadi demam yogurt. ‘Booming’ Sour Sally mengingatkan kita pada fenomena roti abon dan donat beberapa tahun lalu. Sour Sally didirikan oleh Donny Pramono, seorang penggemar frozen yogurt saat masih kuliah di Amerika Serikat. Donny pun terinspirasi untuk menciptakan produk lokal dengan rasa global. Sejak dibuka bulan Mei 2008 lalu, kedai Sour Sally langsung laris manis diserbu para pengunjung. Gaya hidup sehat menjadi alasan di balik tren ‘ngemil’ yogurt di butik ini.
Sour Sally telah menjadi fenomena tersendiri di Jakarta. Para pengunjung rela antri untuk menikmati yogurt yang segar dan sehat itu. Hidangan utamanya adalah Premium Non-Fat Frozen Yoghurt, seperti Plain Original dan Green Tea Yogurt, dengan campuran 20 topping: mochi, kenari, raisins, cookie crisp, mangga, kiwi, stroberi, nanas, peach, nata de coco, dan lainnya.
Tampilan Sour Sally sendiri mirip dengan produk Pinkberry, frozen dessert kondang asal Los Angeles yang terinspirasi dari Red Mango. Hebatnya, meski produk lokal, Sour Sally telah menunjukkan keberhasilannya. Hal tersebut tercermin dengan telah dibukanya 11 gerai dalam tempo 1 tahun saja. Dahsyat, kan?
J.Cool Yogurt
Demam yogurt yang melanda masyarakat Jakarta rupanya membuat salah satu gerai donat papan atas di Indonesia, J.Co, turut serta dalam persaingan. Belum lama ini, J.Co meluncurkan produk yogurtnya yang diberi nama “J.Cool”. Rasa dan harga yang ditawarkan oleh gerai milik Johnny Andrean, pengusaha & hair stylish ini, bersaing ketat dengan Sour Sally. Setelah menguasa bisnis salon, Johnny merambah bisnis makanan dengan membuka gerai roti besutan Singapura, BreadTalk, pada tahun 2003.
Sukses dengan rotinya, Johnny langsung menciptakan donat-donat lokal dengan menghadirkan gerai J.Co Donuts & Coffee pertengahan 2005. Walaupun produk lokal, ternyata keberadaan J.Co mampu bersaing dengan beragam merek donat dari luar negeri. Nah, terobosan baru Johnny itulah yang bernama J.Cool, fro-yo (frozen yogurt) yang dirancang sedemikian rupa sebagai sebuah produk lifestyle.
Kini, yogurt mulai ‘naik daun’ dan diidamkan banyak orang di tanah air. Mulai dari anak-anak, remaja, oom-tante, sampai oma-opa rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan semangkuk yogurt dengan aneka topping. Mmmm…kira-kira siapa ya, yang bikin mereka jadi tergila-gila sama yogurt? Yup, inilah tiga ‘yogurt boutique’ fenomenal yang berhasil merubah image yogurt menjadi makanan yang wajib untuk disantap:
Red Mango
Inilah perusahaan yogurt terbesar di dunia yang berhasil mempopulerkan inovasi baru dalam dunia kuliner yogurt, yaitu ‘nonfat frozen yogurt’. Red Mango didirikan oleh pria lulusan UC Berkeley's Haas School of Business bernama Daniel J. Kim (President & CEO serta co-owner) sejak tahun 2002 di Korea Selatan.
Awalnya, Red Mango cuma menawarkan yogurt Original dan Green Tea. Kemudian munculah ide brilian dengan meramu US Premium frozen yogurt unik dengan taburan aneka toping, seperti potongan buah-buahan, kacang almond, chocolate chips, dan lainnya. Yang paling terkenal adalah Pomegranate flavour dan Tangomonium flavour.
Rasa asam yang indentik pada yogurt ‘disulap’ Red Mango menjadi sebuah kudapan nan menggugah. Aroma kecutnya pun hanya membelai tipis di penciuman. Banyak yang bilang rasa masam Red Mango masih cukup ‘sopan’ bagi orang yang tak tahan rasa asam di lidah. Asamnya yogurt justru berdamai sempurna dengan belaian rasa manis yang ringan, segar, dan creamy.
Berkat resep ajaibnya, kini Red Mango telah beroperasi di 7 negara dengan lebih dari 200 gerai yogurt: Korea, Amerika Serikat, Pilipina, Singapura, Thailand, Afrika Selatan, dan yang paling baru adalah di Indonesia. Red Mango juga dianugrahi “Best Frozen Yogurt” oleh berbagai media di USA. Wouw, fantastis!
Sour Sally Frozen Yogurt
Inilah pelaku utama yang membuat Jakarta jadi demam yogurt. ‘Booming’ Sour Sally mengingatkan kita pada fenomena roti abon dan donat beberapa tahun lalu. Sour Sally didirikan oleh Donny Pramono, seorang penggemar frozen yogurt saat masih kuliah di Amerika Serikat. Donny pun terinspirasi untuk menciptakan produk lokal dengan rasa global. Sejak dibuka bulan Mei 2008 lalu, kedai Sour Sally langsung laris manis diserbu para pengunjung. Gaya hidup sehat menjadi alasan di balik tren ‘ngemil’ yogurt di butik ini.
Sour Sally telah menjadi fenomena tersendiri di Jakarta. Para pengunjung rela antri untuk menikmati yogurt yang segar dan sehat itu. Hidangan utamanya adalah Premium Non-Fat Frozen Yoghurt, seperti Plain Original dan Green Tea Yogurt, dengan campuran 20 topping: mochi, kenari, raisins, cookie crisp, mangga, kiwi, stroberi, nanas, peach, nata de coco, dan lainnya.
Tampilan Sour Sally sendiri mirip dengan produk Pinkberry, frozen dessert kondang asal Los Angeles yang terinspirasi dari Red Mango. Hebatnya, meski produk lokal, Sour Sally telah menunjukkan keberhasilannya. Hal tersebut tercermin dengan telah dibukanya 11 gerai dalam tempo 1 tahun saja. Dahsyat, kan?
J.Cool Yogurt
Demam yogurt yang melanda masyarakat Jakarta rupanya membuat salah satu gerai donat papan atas di Indonesia, J.Co, turut serta dalam persaingan. Belum lama ini, J.Co meluncurkan produk yogurtnya yang diberi nama “J.Cool”. Rasa dan harga yang ditawarkan oleh gerai milik Johnny Andrean, pengusaha & hair stylish ini, bersaing ketat dengan Sour Sally. Setelah menguasa bisnis salon, Johnny merambah bisnis makanan dengan membuka gerai roti besutan Singapura, BreadTalk, pada tahun 2003.
Sukses dengan rotinya, Johnny langsung menciptakan donat-donat lokal dengan menghadirkan gerai J.Co Donuts & Coffee pertengahan 2005. Walaupun produk lokal, ternyata keberadaan J.Co mampu bersaing dengan beragam merek donat dari luar negeri. Nah, terobosan baru Johnny itulah yang bernama J.Cool, fro-yo (frozen yogurt) yang dirancang sedemikian rupa sebagai sebuah produk lifestyle.
2 komentar:
gw baru tau kalo j.co punya lokal?
hebat ya....hmmm pengen ke soursally..(kudu ke jakarta dulu yak)
btw, jadi bangga ada produk lokal dengan kualitas global kayak gini.
iiiih kan di IP sama BSM juga ada soursally!!!
kalo di PVJ ada Red Mango, tapi rasa blackberrynya belum ada, huhuhu...
Posting Komentar